Tuesday, June 28, 2011

~

Thanks God,
atas berlimpah nikmat yang engkau beri..
=> agama islam
Alhamdulilah ya Allah saya dilahirkan dalam agama islam. Agama yang bisa membawa kami ke surga. Agama yang membawa rahmat bagi semua umat. Maafkan saya ya Allah, sungguh saya hanya orang hina, mbeling, tak taat kepadaMu, dll. Love you God, love you Muhammad...
=> keluarga yang menyayangiku
Semua kasih sayang orangtua terlimpah kepada diri ini seorang (anak tunggal). Meskipun kalau dimarahi hanya bisa merasakan sendiri. Ada tugas dikerjakan sendiri.  Tapi itu tak ada apa-apanya jika dibanding dengan berjuta kasih sayang yang telah diberikan orangtua kepada saya. Juga kakek, nenek, saudara - saudara dan semua keluarga yang selalu memberiku kasih sayang yang luar biasa.Sungguh sangat - sangat bersyukur jika kita menengok banyak anak yang tidak punya orangtua dan keluarga ataupun anak mempunyai orangtua dan keluarga namun kurang kasih sayang.  Love you, my family...
=> teman - teman yang menyayangiku
Semua temanku..terimaksih sudah menjadi bagian terindah dalam hidup ini. Engkau hadir saat diri ini kesusahan. Kita tertawa bersama, menangis bersama. Matur nuwun...
=> kesehatan yang berharga
Sungguh kesehatan adalah karunia yang sangat berharga. Jika menengok waktu lampau, ketika berbaring lemah terserang demam berdarah, radang telinga, radang tenggrokan, darah rendah, kecelakaan motor, pingsan dll, sungguh barulah bisa disadari bahwa kesehatan adalah karunia yang mahal harganya. Ya Allah terimakasih atas kesehatan yang telah engkau berikan pada tubuh ini. Semoga diri ini bisa menjaga kesehatan. Amin
=> harta yang cukup
Meskipun bukan keluarga kaya, namun sungguh saya tidak pernah merasa kekurangan dalam hal materi. Orangtua, saudara, dll telah memberi berbagai materi yang cukup untuk diri ini. Saya bisa berteduh di rumah yang nyaman, diberi motor, disekolahin, dibeliin baju, dibeliin laptop, dikasih makan dan semua barang yang takkan bisa saya hitung satu-persatu saking banyaknya. Alhamdulillah...Semoga bisa berbagi...
=> tubuh yang lengkap
Alhamdulillah saya dilahirkan dengan keadaan tubuh lengkap, tak kurang suatu apa. Bahkan hingga saat ini atau selama 21 tahun ini saya masih diberi tubuh yang lengkap. Kita adalah orang yang beruntung, karena di sekitar kita masih banyak yang dilahirkan dengan keadaan tubuh tidak lengkap. 
=> ilmu
Saya beruntung, bisa mengenyam ilmu hingga bangku kuliah. Banyak teman - teman yang hanya sampai SMA, SMP, SD, atau bahkan tidak sekolah sama sekali. Semoga bisa memanfaatkan ilmu. Amin..


dan....
=> kekasih hati
Thanks God tlah engkau kirimkan dia untukku.Meskipun kadang kumasih ragu. Aku takut ini, takut itu. Tidak enak begini, tidak enak begitu. Dia terlalu baik untukku..sungguh aku takut, sedih...Semoga ke depan lebih baik...


masih banyak nikmat dariMu yang tak bisa kusebutkan satu-persatu,,
semoga diri ini sadar betapa berharganya hidup ini,
betapa nikmatnya hidup ini,
betapa pemurah Tuhanku,
betapa beruntungnya diriku,
terimakasih Allah...

Monday, June 20, 2011

Cepet Sembuh Ya Kek

Sudah hampir 3 bulan ini kakek sakit. Saluran kandung kemih dan jantung menjadi sasaran penyakitnya. Meskipun bukan kakek langsung, tapi kakek yang satu ini (Mbah Tris) sudah seperti kakek sendiri. Beliau dulu sering nginap di rumah kami dulu ketika masih di Silingi. Saat itu saya masih kecil dan kakek sering banget bercerita tentang drama pelarian beliau saat mau ditangkap tentara Jepang.
Hari Minggu kemarin, saya bersama ibunda pergi menjenguk kakek. Ya Allah...mirip banget wajahnya dengan Mbah Nomo. Apalagi saat berbaring sakit seperti ini. Benar - benar mirip..Saat pagi, semua anaknya pergi kerja. Untungnya Pak Kartio sudah pensiun sehingga ada di rumah. Mas Dimas juga ada di rumah jagain kakek, tapi kalau siang berangkat kuliah. Wuih Jogja-Ponjong dilaju, tidak mau kost dia. Siangnya bulek Ismi dan Muji undah pulang kerja. Tapi akhir - akhir ini Bulek Muji lembur terus karena baru sibuk ada lomba desa Ponjong.

Sang kakek yang sudah hampir 90 tahun (kayaknya sih dulu Simbah Nomo meninggal usia 88 tahun trus sudah 4 tahun lalu. Mbah Tris anak ke-4, simbah Nomo anak ke-2 ) kondisinya semakin lemah. Beliau sulit makan, sulit bernafas, dan merasa susah. Tidak ada kegembiraan di hatinya (ya iyalah lagi sakit).  Em..maksudnya beda sama Mbah Nomo dulu. Simbah dulu makannya banyak, dikasih makan apa aja mau, seneng, ketawa-ketawa, sering aku ajak bercanda, pokoknya lucu banget, kaya seperti tidak sakit. Hehe untungnya kemarin Mbah Tris mau ketawa juga saat ibu cerita mbah nomo dulu. Cepet sembuh ya Kek...

Ibu and Mbah Tris

Alm. Mbah Nomo and Me

Swaragama Shining 11

Minggu pagi yang cerah, saat kami sedang menjenguk simbah, tiba – tiba hp berdering.

“Assalamu’alaikum….Halo Mbak Aya”
“Wlkmslm..Iya, sinten nggih?” jawabku.
“Oktri Mbak….Em..besok sore temenin ambil hadiah ke Swaragama ya Mbak”
“ Hadiah apa Ok?” tanyaku.
“ Kemarin iseng – iseng ikut kuis. Terus berhasil. Tapi di suruh ambil langsung pas acara ultahnya di Amplas dengan pasangan.”
“Waduh kok pasangan? Jangan – jangan nanti disuruh apa gitu?” masih bimbang.
“ Halloow Mbak Aya..paling nanti cuma suruh naik panggung bentar.”
“Naik panggung?wah malu saya…nanti gak bisa apa-apa.”
“Ih Mbak Aya santai aja, temenin aku ya Mbak, ya , yaa??? Oktri merajuk.

Akhirnya aku menerima permintaan Oktri untuk menemaninya mengambil hadiah. Keesokan harinya, kami bertemu di kelas saat ujian. Oktri memberitahuku untuk memakai baju yang sama warnanya. Kamipun memutuskan untuk memakai baju warna hitam.

Pukul 3 lebih 10 menit, sayapun berangkat ke Amplas. Sesampainya di sana suasana ultah sudah ramai, ada berbagai penampilan di atas panggung. Saya dan Oktri lalu menuju tempat info untuk bertemu dengan Mbak Tia Hatta (penyiar Swgm). Oh my God,,,,ternyata kami tidak langsung mendapat hadiah, tapi kita harus berkompetisi dulu untuk mendapatkan hadiah itu. Kita diberi tugas mencari 22 pita di 11 titik yang ada di Amplas dalam waktu 80 menit. Nanti di tiap titik kita diberi tugas khusus agar berhasil mendapatkan pita.

Start pukul 4, kami diberi bekal tas Swgm yang berisi air minum, alat tulis, dan teka – teki petunjuk. Oktripun berlarian mencari tempat-tempat itu. Sayapun ikut berlari mengejar Oktri agar tidak ketinggalan, karena kalau datang ke pos tidak berdua akan didiskualifikasi. Haduh Oktri kok lari – lari terus…capek….Apalagi kami memakai tanda penenal di dada dan ikat kepala. Malu…diliatin banyak orang. Kaya orang gila dandanan seperti pendekar lari – lari keliling Amplas, hehe..

Petunjuk yang ada di kertas semuanya mengisyaratkan tempat – tempat di Amplas. Sayangnya kami berdua jarang ke Amplas, jadi tidak hapal tempat – tempat yang dimaksud. Jadi kami kebingungan untuk mencari tempat – tempat itu. 

1   Aku suatu tempat yang menyajikan berbagai makanan enak. Namaku sama dengan nama salah satu objek wisata di Jogja. (TAMANSARI)
Di pos restoran Tamansari ini, kami diberi tugas untuk menyusun berbagai balok menjadi bangunan yang rumit. Satu orang menjadi instruktur, yang lain membangun balok.Kami harus membangun 5 bentuk susunan balook dalam waktu 5 menit. Hiks..hiks..sayang kami tidak berhasil. Cuma dapat 1 pita deh..
2.   Ada gambar ayam di depanku. (TEXAS CHICKEN)
Di pos ini kami diberi soal cerdas cermat dan pengetahuan umum. Kami harus berhasil menjawab 11 soal dalam 5 menit. Alhamdulillah kami berhasil. Hore dapat 2 pita^_^ Dapat gratis pudding coklat pula.^_^
3.  Aku menjual berbagai perlengkapan rumah tangga. Aku memiliki lambing “C”. (CAREFOUR)
Di pos ini kami disuruh masuk untuk mencari tulisan petunjuk pertama. Petunjuk pertama aku makanan ringan :LAYS lalu disuruh menyebutkan macam – macam warnanya. Petunjuk kedua aku makanan pokok, berbentuk bulir-bulir :BERAS lalu cari harga yang paling murah. Petunjuk ketiga aku bahan salad :BUAH dan SAYUR lalu kami disuruh mencatat semua namanya (3 kerangjang gede-gede oi..). Setelah dapat petunjuk ketiga, kai harus kembali untuk menyetorkan jawaban. Sayang kami tidak berhasil lagi…ada warna LAYS yang terlewat, hehe…
4.   Aku menjual baju, tshirt, dan kau bisa menemukan polo di sini. Aku serba merah. (WAW)
Sempet kebingungan menemukan pos ini.  Banyak toko baju di sini. Tapi setelah lari muter – muter akhirnya ketemu deh. Di pos ini kami disuruh menghitung total harga 5 barang dalam 5 menit beserta discountnya. Alhamdulillah berhasil…^_^
5.   Engkau bisa bermain sepuasnya di sini. (TIME ZONE)
Nah ini pos yang menyenangkan. Kita hanya boleh bermain 2 kali permainan tapi harus mendapat 10 tiket hasil permainan. Kamipun memilih bermain basket (karena yang lain tidah bisa bermain, hehe). Haha sulit juga masukin bola ke keranjang. Tapi akhirnya kami dapat 11 tiket, jadi berhasil deh^_^
6.   Aku berinisial “B”. Engkau bisa melihat Hotel Ambarukmo yang direnovasi dari tempatku. (BALCONY)
Hiks..hiks dikira kita suruh makan tapi cuma suruh menghapalin menu yang ada di sini. Nama menunya sulit – sulit dihapal pula, pake nama asing. Hehe untungnya kita berhasil…Wuih indah banget pemandangan dari sini..apalagi sore-sore begini..
7.   Aku menjual popcorn. (CINEMA XXI)
Di pos ini kita disuruh menghitung jumlah poster film yang ditempel, jumlah menu yang dijual, dan film yang lagi tayang. Haha gagal lagi kita…salah menghitung menu…
8.   Berbagai makanan lezat ada di sini. Aku di lantai 2 dekat escalator. (MR. PANCAKE)
Di pos ini kita disuruh membagikan 22 pamflet dari Mr. Pancake ke orang – orang yang berbeda di sekitar sini. Trus kita disuruh minta tanda – tangan orang – orang tersebut. Yes..berhasil lagi kita^_^.
9.   Kami menjual modem, speaker, headshet, dll. Kami berwarna putih. Berada di lantai 2. (WELC\OME)
Di pos ini kami disuruh meraba 5 barang yang ada di kotak dan disuruh menebak nama barang tersebut. Sayang kami gagal, salah menebak….hehe
10. Kami berinisial “C”. Pusat fashion ladies terbesar di sini.
Haha kami bingung nyari tempat ini. Apa ya…pusat fashion ladies terbesar?? Centro pa ya?Tapi kami usah masuk dan tidak menemukan orang pake tanda seru berwarna merah (lambing Swaragama). Apa mungkin kami kurang teliti cari orangnya di Centro?
11. Kami menjual makanan berupa ayam goreng. Aku berada di dekat pusat belanja terbesar di tempat ini.
Pos ini juga bikin kami bingung. Kayaknya sih Mc Donald.  Tapi kami bingung nyari Mc Donald di sebelah mana. Kami lari – lari, waktu sudah mau habis. Haha..akhirnya waktu habis juga. Kamipun kembali.

Finish, langsung lemas tubuh ini. Ndosor begitu aja di lantai. Capek, pegel, radang, nyeri haid, pusing semua jadi satu. Hehe…Tapi seneng kok^_^ Setelah dihitung, kami cuma dapat 14 pita. Kalah deh…Pemenangnya adalah adek kelasku sendiri di UNY, mereka dapat 19 pita, lalu disusul Yohan dan pasangan 17 pita, dan juara ketiga Hasfi dan pasangan dapat 16 Pita. Wah kalau ada juara 4 kita deh juaranya, karena tidak ada yang dapat 15 pita. Habis 16 pita trus 14 pita, hehe..Ato kalau kita berhasil temuin Mc Donald dan Centro mungkin kita bisa menang, dapat uang 500 ribu hehe. Tapi ya sudahlah tak apa…buat refresing habis ujian…^_^

Saya lalu ditinggal Oktri sendirian di depan panggung, hiks..hiks. Dia pergi solat magrib dulu, dan sekalian isya. Karena sudah pukul 06.30. Tak lama kemudian teman saya Reni dan temannya datang mau nonton Jikustik, Ello, dan Jasmine. Saya ikut duduk dengan Reni sambil jagain tas Oktri. Tak lama kemudian Oktri datang. Tadinya saya mau pulang saat itu, tapi kata Oktri sekalian mumpung sudah sampai sini sekalian liat Jikustik, dll.

Jasmine pun maju menampilkan beberapa lagu. Tadinya saya gak mudeng Jasmin itu yang mana, tapi setelah dengering lagunya, ternyata lagunya sudah familiar juga. Habis penampilan Jasmin, Mbak Tika Yusup (penyiar Swgama) ngadain kuis. Siapa yang pake nuansa hitam dan kuning maju ke depan. Hehe saya disuruh maju ke depan. Dapat hadiah deh…discount belanja Rp 25 ribu, tapi harus belanja 100 ribu dulu. Hiks..hiks…mau belanja apa pula?uangpun tak ada..barang di sini mahal pula..hehe..Rencana besok mau tak kasih ke temenku yang hoby belanja..Temanku Reni juga ikut maju nyusun puzzle, hehe dapat hadiah mug..

Tak lama kemudian, bintang tamu yang ditunggu – tunggu datang juga “Ello”. Langsung penonton histeris, area juga penuh. Seumur – umur baru kali ini liat artis tampil sedekat ini, saya berada di sisi panggung bersama Oktri dan Mbak Risa. Mas Ello keren banget main musiknya… Habis Ello tampil, Oktri lalu ngajak ngejar Ello minta foto. Hehe tapi Mas Ellonya dikawal orang dan langsung pergi ke belakang. Kasihan deh Oktri tak jadi foto.

“Yes ora popo ora iso poto, aku wis berhasil ngeblek Ello ping loro neng pundake,” kata Oktri bangga.

Hem..Oktri..aneh – aneh aja dirimu. Aku aja yang cewek biasa-biasa aja sama Ello, kamu kok segitunya, hehe…

Ya udah deh Oktri minta dipotoin ama vokalisnya Jasmin, Mas Patsi atu Pansi ya?lupa namanya hehe. Sayapun jadi fotograpernya. Hehe..Lagi – lagi Oktri kok segitunya ya ama Mas Patsi. Penampilan ketiga dari Jikustik. Sayang Mas Pongky tidak ikut tampil, apa sudah keluar ya?

Tak terasa sudah pukul setengah sembilan malam. Saya ingin pulang bareng Reni. Tapi Oktri ngajak nanti aja dulu, dia mau poto-poto dulu ama Jikustik, ama penyiar Swgama, dll. Nanti kalau kemalaman saya mau diantar ke kost. Tapi kali ini saya tidak bisa menerima permintaan Oktri lagi. Sayapun pulang bareng Reni dll.
Good bye Amplas..
Happy Birthday Swaragama..

Penampilan Jasmine

Mas Ello tampil oui...


Oktri with Vokalis Jasmine

Peserta yang kalah..hehe

Juara III

Akhirnya narsis juga..^_^



Thursday, June 16, 2011

Ujian Semester Minggu I

Alhandulillah ujian minggu ini telah terlampaui dengan hasil sebagai berikut:
1.  Kewirausahaan ( alhamdulh lancar, mengarang bebas, hehe)
2.  IPA 4 ( bisa ngerjain tapi kehabisan waktu, jadi asal-asalan deh,  biar bisa ngejar 
     target semua soal)
3.  Biokimia ( hancur....hiks..hiks..terancam mengulang tahun depan )
4.  KKP ( ahamdulillah lancar )
5.  Metopend ( ada beberapa soal yng tak tau jawabannya trus diawur, kehabisan waktu
     juga, hehe...)
Saya serahkan semuanya kepadaMu Ya Allah. Saya harus ikhlas atas semua ini (termasuk kegagalan biokimia). Saya hanya bisa berdoa moga diberi hasil terbaik, amin...nilainya bagus semua, amin...^_^ Semoga ujian minggu depan bisa lebih baik lagi. Amin...^_^

Saturday, June 11, 2011

Sobat

Way sobatku…
Entah seberapa pedih hati yang kau rasakan,
Entah kekejaman apa yang kau terima dari mereka,
Aku tak tau,
Aku tak melihat,
Tapi mungkin kumerasakan..

Mengapa engkau tak pernah cerita,
Mengapa kau pendam sendirian,
Yah mungkin karena kuterlalu lemah,
Aku tak bisa bantu apa-apa
Hanya doa yang terpanjat,
Dari relung terdalam,
Semoga engkau tabah,
Semoga pelangi segera hadir,
Menghapus hujan deras yang sekian lama turun,

Nikahan Ala Bojonegoro

Beberapa waktu yang lalu saya pergi menghadiri acara pernikahan saudara saya di Bojonegoro. Saya datang sebagai kerabat dari pihat pengantin laki-laki (mas saya) yang berasal dari Jogja, sedangkan istrinya dari Bojonegoro. Adapun runtutan acara pernikahan yang saya saksikan saat itu sebagai berikut :
1.    Lamaran (pihak laki-laki)
Acara ini seperti acara lamaran pada umumnya. Calon pengantin laki – laki datang ke rumah calon pengantin perempuan. dst..
2.    Wangsulan (pihak perempuan)
Nah habis dilamar, pihak pengantin perempuan datang ke rumah calon pengantin laki – laki untuk memberikan jawaban. Acara ini sekaligus sebagai perkenalan pihak laki dan perempuan. Kalau di Jogja namanya besanan. Bedanya, klo besanan dilakukan setelah nikah. Klo ini sebelum nikah.
3.    Khataman (pihak perempuan)
Satu hari sebelum ijab qabul, di rumah pihak perempuan diadakan pengajian dan khataman Al-Qur’an.
4.    Pasang Bleketepe (pihak perempuan)
Semacam pagar dari daun kelapa yang dianyam, lalu ada kelapa, padi, pisang, dll. Klo jaman sekarang mungkin semacam pasang tenda, dekorasi, dll.
5.    Rias apa gitu..lupa namanya (pihak perempuan)
Calon pengantin perempuan dirias(mungkin diluluri, mandi kembang, dll kale…^_^ klo di Jogja mirip siraman) dan diberi wejangan.
6.    Pasrahan (pihak laki)
Calon pengantin pria dan diiringi kerabat datang ke rumah penganten perempuan membawa sanggan, uang, dll. Trus pihak laki – laki memasrahkan calon pengantin laki – laki untuk dinikahkan.
7.    Tampi (pihak perempuan)
Pihak pengantin perempuan menerima seserahan dari pihak laki – laki.
8.    Midodareni (pihak perempuan)
Calon pengantin perempuan dirias dengan dandanan penganten. Trus dia tidak boleh keluar kamar. Nanti dari pihak laki – laki (hanya yang perempuan) disuruh masuk ke kamar penganten satu persatu. Sementara calon pengantin laki – laki dan kerabat yang berjenis kelamin laki – laki tidak boleh melihat calon pengantin perempuan dulu.
9.    Ijab Qobul (pihak laki – laki dan perempuan)
Nah dengan ijab qobul ini maka pernikahan sudah sah secara agama ^_^. Tatacaranya sama, naibnya juga mirip dengan naib di jogja. Hanya bedanya ceramahnya sebentar, cepat selesai…
10. Panggih
Habis dinikahkan ada acara panggih alias pertemuan antara pengantin laki dan perempuan. Masing – maisng pengantin diiring oleh (gagar mayang ato apa saya lupa ) trus mereka bawa janur dan tunas pisang. Habis itu tunas pisang dilempar ke atas gapura janur. Klo adat Jogja ada galangan gantal/suruh, midak endok, kaki mandi kembang, dll.
11.  Resepsi
Pengantin laki dan perempuan kemudian dibawa ke hotel untuk resepsi. Sepasang pengantin pake busana adat jawa timur. Agar berbeda sedikit dengan busana khas Jogja. Terutama pada pengantin perempuan. Penganten perempuan pake sanggul yang terletak agak di atas dan pake sabuk kaya ular yang dililitin di jarik. Di sana acaranya seputar para tamu salaman dengan pengantin, foto-foto, makan-makan, kasih doa, dan masukin amplop, hehe^_^
Gambar. Acara Panggih

Gambar. Resepsi Pernikahan

Itu tadi rentetan acara pernikahan ala Bojonegoro. Mohon mf klo ada yang salah..maklum bukan orang asli sana…^_^

Thursday, June 2, 2011

Perjalanan ke Bojonegoro

Lauk sudah matang,
Nasi sudah matang,
Jus sudah di botol,
Pakaian simbah dan bapak ibu sudah siap,
Mobil jemputan sudah datang,

“Bu kurang apa lagi?” tanyaku.
“Oh ya Dek tolong belikan tempe blibar, permen, dan minyak wangi ke warung.”
“Nggih Bu…”

Setibanya di rumah…
“Ibu mandi dan ganti baju dulu. Adek segera nyapu rumah, sudah kotor. lho”

Segera kuambil sapu warna putih di sudut ruang. Kumulai menyapu ruang tamu, lanjut teras rumah, lalu kamar. Ketika sedang menyapu kamar, tiba – tiba bapak datang.
“Dek, Bulek Yanti tidak jadi ikut ke Bojonegoro. Lek Warti juga tidak jadi. Kamu ikut saja Dek,” ujar Bapak.
“Waduh Pak, saya belum siap apa-apa. Saya juga malu ikut ke sana, kan saya tidak disuruh.”
“Tidak usah malu, mobilnya masih sisa muatan banyak.”
“Saya tanya Ibu dulu ya Pak.”
Saya segera berlari menuju kamar mandi. Ibu yang saat itu masih di dalam kamar mandi langsung saya ketuk-ketuk pintu dari luar.
“Ibu…ibu…”
“Ada apa Dek?” sahut ibu dari dalam.
“Saya disuruh Bapak ikut ke Bojonegoro karena Bulek Yanti dan Lek Warti tidak jadi ikut.”
“Ya sudah Dek ikut saja.”
“Lha saya belum siap apa-apa Bu. Saya juga malu ikut ke sana.”
Tak lama kemudian, Mbah Kakung datang. Beliau juga menyampaikan hal yang sama, menyuruh saya ikut ke Bojonegoro. Akhirnya dengan persiapan seadanya, asal masukin baju, mandi bebek, akupun ikut ke Bojonegoro.

Perjalanan dimulai dari rumah kami di Sanggrahan. Kami lalu berangkat lewat Jalur Semin. Mobil terus melaju. Memasuki daerah Sukoharjo. Kami disambut oleh jalan panjang yang rusak, berlubang, bergelombang, dan macet. Apalagi ketika mendekati pabrik Sritek, lalu lintas macet karena ada truk tronton yang menghalangi. Kamipun putar arah mencari jalan lain. Alhamdulillah perjalanan kami lancar. Kami memasuki kota Solo.

Solo merupakan kota yang indah. Meskipun hanya melintas sejenak di jalannya, suasana jawa tradisional, benteng keratin, pasar tradisional kental terasa. Ketika memasuki Sragen, kami teringat dengan Dek Cica dan mama papanya yang juga sedang menghadiri pernikahan saudara di Sragen.

Ngawi adalah kabupaten yang selanjutnya kami lalui. Perjalanan ke Ngawi pertama kali melalui hutan jati dan entah pohon apa. Namanya Hutan Mantingan. Perjalanan melintas Ngawi sangat lancar. Dari Ngawi kami mengambil arah ke kiri/ke utara/ menuju Bojonegoro.  Perjalanan  gawi – Bojonegoro cukup lama yaitu sekitar 2,5 jam. Kami melalui Hutan Watu Jago dan hutan jati yang panjang. Sungguh ngeri membayangkan melakukan perjalanan malam di sini. Hutannya panjang, jalan rusak bergelombang, di kanan kiri jalan terdapat jurang, tidak ada rumah penduduk ataupun lampu listrik.
Setelah 1 jam lebih melintas di hutan, kami keluar dan mendapati rumah penduduk. Kami berjalan di atas jalan yang sangat bergelombang sehingga kami berjalan hanya dengan kecepatan maksimal 30-40 km/jam. Seisi mobil langsung dibuat bergoyang bahkan “kocak” istilah mbah putri. Sungguh ini perjalanan yang luar biasa apalagi ditambah pemandangan rumah penduduk di kanan – kiri jalan yang masih sangat sederhana. Pikiranku langsung melayang ke mana – mana, diantaranya :
1.      Apakah benar ini jalan utama antar kabupaten Ngawi-Bojonegoro?
Jawab : Benar, ini adalah jalan utama. Ada jalan lain menuju Bojonegoro namun harus memutar jauh.
2.      Mengapa jalannya bisa bergelombang seperti ini?
Jawab : Ada banya kemungkinan. Aku hanya mengira – ngira dalam hati tanpa bisa mengungkapkan saat itu. Mungkin karena struktur tanahnya yang labil sehingga menjadikan jalannya bergelombang. Mungkin karena sering dilalui truk-truk tronton bermuatan berat sehingga menjadikan jalannya ambles. Mungkin karena aspalnya tidak bagus sehingga cepat rusak. Mungkin karena jalannya sudah lama tidak diperbaiki. Mungkin ini…mungkin itu…aku tak tau pasti. Hanya bisa berharap semoga besok jalannya segera diperbaiki. ^_^
3.      Kata simbah jalan ini sudah rusak sejak dulu. Jadi apakah memang struktur tanah yang labil yang membuat jalan di sini rusak?
4.      Wah lewat jalan rusak bergelombang seperti ini jadi ingat cerita di Three Cups of Tea dan Stones into Schools. Teringat dokter Greg yang menyusuri pedalaman Pakistan dan Afganistan naik Yak dan Jip. Katanya jalannya sangat sulit, berdebu, sempit, dan sepanjang jalan tubunhnya bergoyang-goyang tak karuan.
5.      Wah kalau jalannya rusak seperti ini, bisa membuat ban mobil bocor dan shock mobil rusak. Em..pantesan Pakde Amin ganti mobil, katanya takut mobil sedannya tidak sanggup menyusuri medan ini.
6.      Jalan kota besar di pulau jawa saja seperti ini, lalu bagaimana dengan jalan – jalan di luar jawa?Apakah sudah bagus?ataukah masih banyak yang belum punya jalan?bersyukur deh^_^
7                                    
Ru Rumah asli penduduk Bojonegoro ternyata seperti rumah dapur penduduk Jawa. Rumah – rumah ini sangat sederhana. Terbuat dari kayu blabak yang disusun horizontal. Ukurannya lebih kecil dari rumah limasan jawa. Lantai rumahnya masih terbuat dari tanah dan yang paling unik adalah letak kandang ternak (sapi&kambing) berada di depan rumah. Bahkan ada yang ditaruh di emperan rumah. Aku sempat heran mengapa di pinggir jalan utama, rumah-rumah dan budaya penduduknya masih sangat sederhana. Rumah dari tembok masih sangat sedikit.  Aku juga masih banyak menjumpai anak – anak kecil menggembala kambing. Kagum juga masih ada anak muda menggembala kambing. Jadi teringat jamanku masih kecil sering menggembala kambing, sapi, bebek bersama kakek. Apa yang aku lakukan mungkin wajar karena sudah 10-15 tahun yang lalu. Lagipula rumahku di pelosok Gunungkidul. Tapi ketika aku melihat kejadian ini di tahun 2011, aku jadi terheran – heran. Yang paling aneh, budaya kehidupan mereka kok masih sederhana? Padahal mereka dilalui jalan utama yang sangat mudah untuk akses informasi, teknologi, dan perkembangan daerah sesuai ilmu sosiologi jaman SMA, hehe.  
8.      Kata Ibu dan simbah, “besok istri Mas Bowo (masku yang mau nikah) harus hati – hati lewat sini kalau pas hamil. Nanti bisa keguguran…”

Jalan terus bergelombang hingga akan mendekati pusat kota Bojonegoro. Adapun jalan bergelombang tadi letaknya di kecamatan Ngraho dan Padangan. Hehe ternyata di Bojonegoro juga ada Padangan. Di sepanjang jalan, kami juga menjumpai orang-orang unik. Ada jalan yang tergenang air, lalu ada beberapa pemuda yang menyegat kami dan meminta uang. Katanya uang untuk memperlancar jalan. Saat saya liat jalan yang tergenang air, ternyata airnya bersumber dari parit di tepi jalan yang bobol. Paritnya kecil dan terbuat dari tanah. Ditambal dengan tanah sedikit saja kayaknya sudah bisa menghentikan aliran air. Tapi entah mengapa tidak ada yang membendung parit itu. Hingga saya pulang dari Bojonegoro, parit itu masih dibiarkan bobol.

Setelah 1 jam melewati perkampungan penduduk yang sederhana dan sepi, kami sampai di sebuah kota kecamatan. Dari pertigaan di kota kecamatan ini, kami mengambil arah kiri/timur menuju Bojonegoro, sedangkan arah kanan menuju Cepu. Kami masih melewati jalan yang bergelombang. Di kanan jalan terdapat rel kereta api yang bisa menghubungkan Jakarta-Bojonegoro-Surabaya. Sepanjang perjalanan, pemandangan hamparan sawah yang luas sungguh menyejukkan mata, sayang sepanjang perjalanan ini kami menjumpai banyak sawah yang tidak ditanami padi, hanya ditumbuhi oleh rumput. Ketika sudah hampir sampai di kota Bojonegoro, Sungai Bengawan Solo menjadi objek pemandangan kami. Sungguh sungai Bengawan Solo ini penuh dengan air. Terdapat beberapa gethek atau perahu di sungai.

Pukul 16.00 kami sampai di Bojonegoro. Kami langsung menuju Hotel Pazia. Hemm..hotelnya mewah…baru kali ini ke hotel mewah seperti ini bareng-bareng kelurga. Ada Tv, ada AC, kasur empuk, makanan gratis, dll. Tak hanya itu, hamparan sawah dan kota Bojonegoro terlihat indah dari atas hotel. Alhamdulillah..