Friday, January 21, 2011

Tuesday, January 4, 2011

Halo Matahari

Selasa, 4 Januari 2010

Kelas mulai sepi, sebagian mahasiswa sudah meninggalkan kelas. Saya dan beberapa teman masih tinggal di kelas. Ibu dosesn masih duduk di depan ruang, menguji  analisis abstrak ilmu kesehatan. Saya duduk santai di dekat jendela. Menikmati angin yang berhempus menyejukkan suasana. Tak lama kemudian kami makan bersama, membuka bekal makanan yang kami bawa dari kos masing - masing (eh ada yang bawa dari warung makan). Lagi - lagi saya menjadi peringkat terakhir dalam acara makan bersama ini. Kelima temanku sudah selesai makan duluan, sedangkan saya masih harus berjuang menyelesaikan makan sambil dilihat dan diledeki teman - teman.

Alhamdullilah acara makan pun selesai. Sebuah pesan masuk dan saya pun membukanya. Sebuah sms dari Teteh, menggabarkan kalau ada fenomena matahari. Kami lalu bersama - sama keluar lab. Subhanallah..Matahari dikelilingi lingkaran gelap, lalu ditepian lingkaran tersebut muncul pelangi. Pelangi yang terbentuk benar - benar lingkaran sempurna, 360 derajat. Saya tidak lupa mengambil foto fenomena tersebut.


Fenomena tersebut bernama halo matahari. Prof. Dr. Sudibyakto, M.S., menyampaikan fenomena halo matahari adalah fenomena yang biasa terjadi.

"Halo merupakan hasil pembelokan cahaya matahari oleh partikel uap air di atmosfer. Halo terbentuk karena dispersi (pembiasan warna) butir-butir es atau air pada awan sirrus oleh sinar ultraviolet," katanya, Selasa (4/1/2011).

Ia mengatakan setiap musim hujan partikel uap air ada yang naik hingga di atmosfer. Dan partikel air memiliki kemampuan untuk membelokkan atau membiaskan cahaya matahari.

Peristiwa itu biasa terjadi pada siang hari, saat posisi matahari sedang tegak lurus terhadap Bumi. Maka cahaya yang dibelokkan pun juga lebih kecil.



 Gambar 1. Fenomena Halo Matahari



 Gambar 2. Fenomena Halo Matahari




Sunday, January 2, 2011

Tahun Baru

kutulis postingan pertama di tahun ini,,,,
dengan sepenuh hati

Tuhan,
terimakasih atas sepenggalah waktu,
yang tlah kau titipkan padaku,
mungkin kutak bisa memanfaatkannya dengan sepenuh hatiku,
ataukah kuhanya terdiam tergilas waktu.
Tuhan,
puluhan bencana kau turunkan di tahun lalu,
tapi jutaan nikmat kau tumpahkan di bumi ini,


Tuhan,
seandainya bintang bersanding bulan di malam ini,
ijinkan kumerengkuh satu rasi,
kuabsorbsi lewat mata tumpul
menggantikan parasit yang yang melekat di hati.