Thursday, May 23, 2013

Gunung Api Purba dan Embung Langgeran (Tempat yang Indah di Ketinggian)

Tempat yang indah di ketinggian

Pagi itu kami berangkat dari Jogja hendak mudik ke timur jauh. Karena datanglebih pagi dari biasanya dibelokkanlah motor ijo keluaran tahun 90-an itu kekiri dari perempatan Pathuk (Polsek, Radio GCD). Kamipun melewati daerah yangrimbun dengan pepohonan. Di kanan jalan ada rumah penduduk dengan tanahnya yangmerah dan di kiri jalan ada jurang yang menampakkan daerah Prambanan, Klatendan sekitarnya. Kami menuju ke timur, menuju batu tinggi nan cantik"Gunung Api Purba Langgeran". Sebelum tiba di area Langgeran, kamimelewati daerah Ngoro-Ngoro di mana menara-menara pemancar menjulang ke atasdengan gagahnya, menancap pada hamparan sawah yang berundak. Kami sempatmembaca tulisan di menara-menara tersebut, ada TVRI, Indosiar, RCTI, Trans,dsb. 
Gambar 1. Pemancar yang menjulang

Sekitar 20 menit dari perempatan Pathuk, kamipun sampai di area GunungLanggeran. Sudah ada beberapa motor dan mobil yang berjajar di parkiran. Namunkami menuju Embung dan Kebung Buah terlebih dahulu untuk mengobati rasapenasaran dengan pemberitaan embung yang sedang naik daun. Embung ini terletakdi tenggara Gunung Langgeran. Jalan menuju ke sana sebagian cor blok di awalkemudian jalan berbatu namun halus setelahnya. Makluk jalan ini baru dibangunbersamaan dengan pembangunan Embung. Jalanan semakin menanjak, dan kamipun tibadi bawah Embung Langgeran (embungnya ada di atas bukit). Setelah memarkirkan siSupri (red. motor), kami naik ke atas Embung. Kami melewati tugu/papan namayang belum ada tulisannya dan beberapa durian buatan. Tangga berliku kemudianmenyambut kami untuk mengantarkan ke embung. Langkah demi langkah kamipun tiba di atas embung. 
Gambar 2. Durian di depan embung

Gambar 3. Tangga menuju embung


Subhanallah.......
biru, tenang, tinggi, luas, dingin, berkabut, itulah yang saya rasakan pertamakali
Di selatan embung hamparan dataran yang lebih rendah menyambut kami dengansenyuman kehijauan yang ramah. Di barat embung tulisan Kebun Buah bertahta dibendungan atas bukit. Di timur embung, bukit kehijauan dan sawah sengkedan ikutmenyapa. Dan tentunya di utara embung, Gunung Api Purba bertengger dengan gagahnya.


Gambar 4. Embung Langgeran dan gunung api purba sebagai latarnya

Tak puas menikmati pemandangan yang indah ini, kami mengelilingi embung. Kamijuga naik ke atas bukit di timur embung untuk melihat embung dari perspektifyang berbeda. Hasilnya sama, dilihat dari mana saja tetaplah indah.



Gambar 5. Embung Langgeran dilihat dari sisi timur

Gambar 6. Take a picture ^_^

Gambar 7. Belahan jiwa

Menurut guide yang saya temui, embung ini baru saja diresmikan oleh Sri SultanHB X. Embung ini dibangun dari dana pemerintah DIY. Dana pembangunan embung inisekitar .... milyar (hehe lupa). Kedalaman embung sekitar 4 meter sedangkanpanjangnya 70 meter. Embung ini dibangun menggunakan teknologi Jerman, yaitudengan menggunakan sejenis karpet sebagai dasar embung. Air embung berasal darimata air yang ada di sekitar embung dengan dialirkan menggunakan pralon.Diharapkan pembangunan embun ini dapat bermanfaat untuk kemaslahatan umatkhususnya dalam bidang pariwisata dan perkebunan.

NEXT...LANGGERAN 682 MDPL

Setelah puas menikmati panorama embung, kami melanjutkan perjalanan menuju Gunung Api Purba Langgeran. Kami tiba di pintumasuk Gunung Api dengan adanya loket masuk, kamar mandi, dan pendopo. Tiket masuk seharga Rp 3000 per orang. Namun ada pula paket wisata yang hingga jutaantergantung fasilitas yang ditentukan. Biasanya paket menginap, makan, jelajahmedan, kesenian, dll. Bisanya pula yang menggunakan bule-bule atau orang Indonesiah yang kayah..hehe..

Gambar 8. Pintu masuk Langgeran

Gambar 9. Pendopo di pintu masuk  Langgeran

Gambar 10. Tempat parkir

Gambar 11. Papan informasi

Gambar 12. Petunjuk jalur pendakian

Lanjut,
Kami lalu masuk melewati pendopo. Sebelum mendaki kami melihat dahulu papan informasi, jalur pendakian, adan foto-foto yang dipasang. Setelah agak sedikit paham jalur pendakian kami melanjutkan perjalanan. O ya di dekat pendopo itujuga ada mata air. Di samping mata air ada jalan ke kanan untuk menuju jalurpendakian (wall climbing) dan belok ke kiri untuk menuju puncak Langgeran. Kami mengambil jalur ke kanan dulu untuk melihat dinding pancat setelah itu baru kejalur kiri. Belum lama mendaki kami berjumpa dengan lorong semping (GuoSlumpitan). Kami harus merangkak untuk melewatinya. Perjalanan awal yang lumayan melelahkan karena menanjak. Dan sampailah kami di pos 1. Kami berhenti sejenak.


Gambar 12. Jalur pendakian berupa lorong sempit

Gambar 13. Diding gunung apir purba

Gambar 14. Jalur pendakian

Gambar 15. Istirahat sejenak

Perjalanan dilanjutkan dengan ruang gerak yang agak lebar. Pohon teduh di kanan kiri jalan menambah syahdu suasana. Namun apa daya karena lama tak mendaki danberolah raga; perjalanan menjadi terasa berat. Dengan susah payah saya sampaidi pos 2, 3, 4, dan dengan perjuangan ekstra tibalah dipuncaknya....wuuuuuuaaaaa puncak 682 meter di atas permukaan laut.Puncak yangsama dengan puncak 4 tahun yang dulu kudaki kini bisa bersua kembali. Luar bisaindah sekali...alhamdulillah ga nyangka bisa sampai atas sini. Ada dua puncak,puncak yang utara dan yang selatan. Semuanya indah. Embung Langgeran tampakkecil di tenggaranya. 

Angin sepoi mendayu-dayu
Bahasa kalbu menyeru
Ciptaan Allah sang kuasa
Pemberi guratan di atas bumi karst ini

Pegunungan Seribu, Maret 2013






Gambar-gambar puncak Langgeran 682 mdpl


No comments:

Post a Comment