Wednesday, November 17, 2010

Berburu Talok


Kersen atau talok adalah nama sejenis pohon dan buahnya yang kecil dan manis. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini juga dinamai ceri (untuk buah bernama ceri ). Di Lumajang, anak-anak menyebutnya baleci. Nama-nama lainnya di beberapa negara adalah: datiles, aratiles, manzanitas (Filipina), mât sâm (Vietnam); khoom sômz, takhôb (Laos); takhop farang (Thaiand); krâkhôb barang (Kamboja); dan kerukup siam (Malaysia).Nama ilmiahnya adalah Muntingia calabura.

Talok adalah buah manis yang memberikan kenangan manis.  Sewaktu kecil dahulu, berburu buah talok adalah rutinitas sehari-hari. Kenangan berburu talok dimulai ketika saya masih SD kelas 4. Saya bersama teman-teman setiap habis pulang sekolah menyantroni rumah Pak Dukuh. Pohon talok yang berjumlah 2 buah itu menjadi tujuan perburuan kami. 

Anak laki-laki biasanya yang bertugas memanjat ke atas pohon. Sementara saya dan teman-teman perempuan hanya memetik buah talok yang bisa terjangkau dari bawah atau mengambil buah talok yang jatuh ke tanah (nderuki). Hari - hari berikutnya, teman-teman yang laki-laki bawa kantung plastik saat manjat ke atas pohon. Jadi mereka tidak perlu menjatuhkan buah talok ke bawah dan kami tidak lagi harus bersusah menangkap atau nderuki. Saya dan teman-teman cawek tadinya senang karena tidak perlu bersusah payah karena sudah mau diambilkan teman cowok. Namun ternyata, teman-teman cowok tidak mau membagi buah talok itu kepada kami.

Akhirnya dengan segenap keberanian, kelompok anak perempuan, termasuk saya ikut memanjat pohon talok itu. Ternyata teman-teman perempuan yang lain bisa manjat pohon talok. Saya juga bisa, tapi tidak berani tinggi-tinggi, hehe..Namun sayang, saya terjatuh dari pohon. Saya basah kuyup karena terjebur ke parit(kalen) yang berada tepat di bawah pohon. Pak Dukuh lalu melarang semua anak untuk memanjat pohon talok itu..

No comments:

Post a Comment