Sunday, July 3, 2011

Mencari Sekolah


Jarum  berdetak, berputar mengikuti lintasan balap jam yang melingkar. Jarum yang lebih pendek pun seolah berhenti pada angka 10. Seorang ibu tua lalu masuk ke dalam ruang putih berisi kursi dan meja yang berjajar rapi. Guratan kesedihan terlihat di wajah ibu itu ketika  menghampiri kami.

Ibu tua  : Bu, masih bisa mendaftar di sekolah ini?
Petugas : Masih bisa Bu, sampai jam 1 nanti.
Ibu tua  : Saya sudah pusing Bu cari sekolah untuk anak saya. Kemarin anak saya tidak diterima di SMP 1. Hari ini anak saya terlempar dari SMP 2.
Petugas : Kami ikut prihatin Bu, semoga anak Ibu bisa diterima di sekolah ini.
Ibu tua  : Iya terimakasih Bu
Petugas : Maaf berapa nilai anak Ibu?
Ibu tua  : 22 Bu
Petugas : O ya mohon tunjukkan SKHUN asli Bu.
Ibu tua  : Ini Bu (sambil menyerahkan beberapa berkas)
Petugas : Ibu, ini formulir pendaftaran di sekolah ini. Silakan ibu isi, selanjutnya dikumpulkan di loket 2.
Ibu tua  : Maaf Bu saya tidak jadi mendaftar sekaarang, saya pusing, saya capek, saya mau pulang saja.( Ibu itu putus asa....)
Petugas : Oh ya kalau begitu Ibu bisa mengisi di rumah dan paling lambat didaftarkan hari Senin besok Bu.
Ibu tua  : Terimakasih Bu, permisi...(Ibu itu meninggalkan ruangan dengan gontai)

Hari itu hari pendaftaran siswa baru tingkat SMP. Beberapa orang tertawa bahagia karena diterima di sekolah impian mereka. Beberapa yang lain menangis sedih, marah, kecewa karena tidak diterima di sekolah yang mereka harapkan. Mereka yang tidak diterima di sekolah favorit kemudian berlarian menuju sekolah pilihan kedua. Dan sayangnya sekolah pilihan kedua juga sulit untuk dimasuki.

Oh Tuhan susahnya cari sekolah..
Sungguh tak tega melihat wajah orang - orang susah,
Orang tua kelabakan mencari sekolah,

Pak, Bu, Adik-adik pencari sekolah..
tetap semangat ya...
ada banyak sekolah yang bisa mengantarkan tuk mencapai impianmu^_^

No comments:

Post a Comment